bentuk plastik yang memiliki kekuatan konstruksi lebih baik adalah
Bentukdan konstruksi jendela kaca patri dapat menentukan tampilan sebuah rumah tinggal dipadukan dengan bagian-bagian lain dari sebuah rumah. Ukuran daun jendela yang baik dalam sebuah ruangan sebaiknya 12%-15% dari luas lantai ruangan. Standar Nasional Indonesia (SNI) menyarankan agar daun jendela tidak kurang dari 5% dari luas lantai.
Banyaknya'jari' dan garis sambungan memberikan permukaan bidang lem yang lebih luas sehingga konstruksi lebih kuat. Satu-satunya kelemahan konstruksi ini adalah apabila proses pembuatan konstruksi tidak presisi dan terdapat banyak pecah pada ujungnya sehingga pada saat sambungan direkatkan akan terlihat celah di antara ujung sambungan.
Bondekmemiliki bentuk yang bergelombang dan ini menjadi salah satu fungsinya untuk memberikan kekuatan lebih pada seluruh lapisan agar lebih menyatu. Tujuannya adalah untuk menghindari lantai menjadi cepat rusak, hancur maupun berlubang. biasanya menggunakan triplek sebagai lapisan cor pada lantai untuk membuat konstruksi lebih baik. Tapi
Dayaserap pasar terhadap berbagai perkakas dan peralatan teknik di Indonesia masih terbuka luas. Dari segi produk, belum ada satu merk- pun yang memiliki dominasi yang kuat baik di sektor perkakas untuk kebutuhan industri maupun sehari-hari. Da: Bapak Andi Sanata, S.T.,M.T: Yuni Hermawan, S.T.,M.T: Mesin: D3: 041903101028: Adi Setyawan
Polakonstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan sipemakai, dan digambar dengan perhitungan secara matematika sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Pembuatan pola konstruksi lebih rumit dari pada pola standar disamping itu juga memerlukan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik dan sesuai dengan
Sie Sucht Ihn Für Email Kontakt. Salah satu benda yang mungkin sering Quipperian jumpai adalah plastik. Saat kamu membeli es, makanan, sayuran, baju, dan lainnya pasti pihak penjual akan mengemasnya ke dalam kantong plastik. Lantas, seperti apa sih sifat plastik itu? Untuk pembahasan selengkapnya, check this out! Pengertian Plastik Plastik adalah material jenis polimer yang tersusun atas rantai monomer serta bersifat ringan. Plastik ditemukan pertama kali oleh Alexander Parker melalui pengolahan bahan organik dari selulosa. Kala itu, Parker memberi nama produk temuannya sebagai parkesine. Seiring zaman, mulai banyak ilmuwan yang mengembangkannya hingga diperoleh plastik seperti sekarang. Umumnya, plastik yang digunakan sekarang ini tidak berasal dari bahan alami, melainkan dari hasil cracking minyak Bumi yang berbentuk serbuk putih. Dalam penerapannya, plastik bisa ditemukan dalam bentuk lembaran, lempengan, dan film. Sifat-Sifat Plastik Plastik merupakan material yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu karena sifatnya yang banyak memberikan keuntungan bagi manusia. Secara umum, sifat plastik adalah sebagai berikut. Kuat tetapi ringan Tidak mudah bereaksi dengan zat kimia, seperti udara, asam, dan basa Tidak bisa menghantarkan arus listrik, sehingga bersifat isolator Mudah untuk dibentuk sesuai kebutuhan melalui pemanasan Umumnya berwarna jernih atau transparan Dapat diberi warna Bersifat plastis Harganya terjangkau atau ekonomis Memiliki ketahanan yang baik terhadap bakteri dan jamur Tidak mudah mengalami korosi atau perkaratan Namun demikian, sifat plastik tetap menyesuaikan dengan material pembentuknya. Hal itu karena terdapat berbagai macam plastik yang terbuat dari monomer yang berbeda. Macam-Macam Plastik Berikut ini macam-macam plastik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Polietilen Mungkin Quipperian pernah melihat botol minuman atau botol sampo bertuliskan PETE atau PET plyethylene terephtalate serta HDPE high density polyethylene. Nah, tulisan itu menandakan bahwa botol minuman tersebut terbuat dari material plastik polietilen. Sifat plastik polietilen adalah tidak transparan, tahan terhadap pemanasan hingga oC, dan keras karena memiliki densitas tinggi. Selain untuk botol minuman dan botol sampo, polietilen juga biasa ditemukan pada tempat margarine, galon air mineral, kemasan minyak goreng, dan tutup botol. 2. Polipropilen Polipropilen merupakan jenis plastik yang umum digunakan sebagai komponen mesin cuci, mobil, industri tekstil, pembuatan karung, dan masih banyak lainnya. Umumnya, polipropilen ditulis dalam singkatan PP. Sifat plastik polipropilen adalah kaku, memiliki ketahanan yang baik terhadap zat-zat kimia dan suhu, tidak mudah retak, dan memiliki densitas rendah. 3. Polistirena Apakah Quipperian memiliki gelas plastik di rumah? Umumnya, gelas plastik terbuat dari plastik jenis polistirena. Polistirena termasuk termoplastik yang memiliki harga paling ekonomis. Sifat plastik polistirena adalah keras, jernih, mengilap, bisa diberi warna, halus, dan tidak reaktif secara kimia. Selain untuk gelas, polistirena juga biasa digunakan untuk mainan, sikat gigi, dan alat olahraga. 4. PVC polivinil klorida PVC merupakan jenis plastik penyusun pipa saluran air, sehingga lebih dikenal dengan istilah pipa PVC. Sifat plastik PVC adalah kuat, keras, tidak reaktif secara kimia, dan dapat diberi warna. Kegunaan PVC tidak hanya untuk pipa saluran air saja, melainkan untuk karet, kantong kemasan, jas hujan, dan isolator kabel. Jika sudah tidak digunakan, sebaiknya PVC tidak dibakar karena akan menghasilkan gas buangan berupa hidrogen klorida dan gas klorin. Gas tersebut bisa membahayakan kesehatan. 5. Potetrafluoroetilena teflon Jika Quipperian hobi memasak, tentu tidak asing dengan istilah teflon. Siapa sangka, ternyata teflon itu termasuk plastik, lho. Alat ini lebih dikenal sebagai peralatan masak antilengket. Hal itu karena teflon bersifat licin, tidak mudah melekatkan bahan di atasnya, serta memiliki ketahanan suhu hingga oC. Teflon cocok digunakan untuk membuat pancake, martabak manis, dan makanan lain yang butuh sedikit minyak. 6. Polimetil pentena PMP PMP umumnya digunakan sebagai bahan baku peralatan medis tahan lama. Hal itu karena PMP bersifat antikorosif, memiliki ketahanan suhu hingga oC, tahan terhadap tekanan serta benturan, dan tidak mudah larut dalam pelarut organik. Tidak hanya peralatan medis, PMP juga bisa digunakan untuk pembuatan alat-alat laboratorium. Jenis-Jenis Plastik Berdasarkan sifatnya, plastik dibagi menjadi dua yaitu termoplastik dan termoset. Apa perbedaan antara keduanya? Termoplastik merupakan jenis plastik yang bisa meleleh saat dipanaskan dan bisa dibentuk kembali saat dingin. Contoh termoplastik adalah PVC, polietilen, polistirena, dan polimetil pentena. Termoset merupakan jenis plastik yang tidak meleleh saat dipanaskan. Termoset bersifat kaku, tidak plastis, serta tidak bisa dibentuk kembali. Contoh termoset adalah melamin, poliester, dan epoksi. Jika Quipperian sering memanaskan makanan menggunakan microwave, pilihlah alat makan termoset agar materialnya tidak leleh lalu menempel pada makanan. Contoh alat makan termoset adalah melamin. Di tengah maraknya penggunaan plastik, ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu material ini sulit terurai di dalam tanah. Proses penguraiannya membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun. Untuk mengatasi itu, kini mulai dikembangkan plastik yang bersifat biodegradable atau mudah terurai oleh mikroorganisme tanah. Namun demikian, penggunaan plastik harus tetap bijak dan sesuai dengan kebutuhan. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang sifat plastik. Semoga bisa bermanfaat buat Quipperian. Jangan lupa untuk tetap semangat belajarnya. Agar tambah semangat, yuk gabung bareng Quipper Video karena dijamin belajarmu lebih mudah dan menyenangkan. Salam Quipper! Penulis Eka Viandari
Plastik adalah material buatan yang saat ini banyak digunakan oleh manusia untuk berbagai kebutuhan termasuk untuk bahan bangunan. Berbagai jenis plastik yang digunakan dalam industri konstruksi dan bahan bangunan akan dijelaskan dalam daftar di bawah ini 8 Jenis Plastik untuk Bahan Bangunan dan Konstruksi 1. Plastik Polyethylene PE Plastik polietilen terbuat dari bahan monomer vinil terpolimerisasi. Monomer adalah sejenis senyawa sederhana, yang dapat dipolimerisasi menjadi senyawa makromolekul. Tiga cara digunakan untuk mempolimerisasi monomer proses tekanan tinggi, proses tekanan menengah, dan proses tekanan rendah. Berbagai cara menghasilkan tingkat kristalinitas dan kepadatan yang berbeda. Polietilen tekanan tinggi memiliki kristalinitas dan kerapatan yang rendah, sedangkan polietilen bertekanan rendah memiliki kristalinitas dan kerapatan tinggi. Ketika kristalinitas dan densitas meningkat, di satu sisi, kekerasan, titik pelunakan, dan kekuatan meningkat. Di sisi lain, dampak ketangguhan dan perpanjangan umur plastik berkurang. Jenis plastik polietilen memiliki stabilitas kimia dan ketahanan air yang lebih baik. Meskipun kekuatannya tidak tinggi, namun cukup fleksibel dalam suhu rendah. Penambahan sejumlah karbon hitam dapat memperkuat ketahanan usia polietilen. 2. Plastik Polyvinyl Chloride PVC Plastik polivinil klorida adalah sejenis plastik umum yang dibuat dari monomer vinil klorida terpolimerisasi. Plastik polivinil klorida memiliki stabilitas kimia dan ketahanan usia yang lebih baik, tetapi daya tahan panasnya buruk. Jenis plastik ini dapat terurai dan bermetamorfosis jika suhu melebihi 100 ° C. Biasanya, bahan ini harus digunakan pada suhu di bawah 60-80 ° C. Dengan menambahkan jumlah plasticizer yang berbeda, plastik polivinil klorida dapat dibuat plastik yang keras dan lunak. 3. Plastik Polystyrene PS Plastik polystyrene terbuat dari monomer styrene terpolimerisasi. Jenis plastik ini memiliki kelebihan transmisi cahaya yang baik, pigmentasi/pewarnaan yang mudah, stabilitas kimia yang lebih baik, tahan air, tahan cahaya, pemrosesan mudah, dan harga murah. Namun, plastik polystyrene memiliki kelemahan berupa kekakuan yang lemah, ketangguhan impak yang buruk, ketahanan panas yang lemah, dan sifat mudah terbakar yang mudah. Titik-titik lemah ini membatasi penggunaannya. Baca Juga Perbandingan PVC vs uPVC sebagai Material Bangunan 4. Plastik Polypropylene PP Plastik polypropylene terbuat dari monomer akrilik terpolimerisasi. Jenis plastik ini memiliki sifat ringan kepadatan 0,90g / cm2, tahan panas yang kuat 100-1200C, keuletan teratur dan tahan air. Titik lemahnya adalah bahwa ia memiliki kekakuan yang buruk dalam suhu rendah; dan resistansi udara yang buruk. Karena itu, plastik polypropylene cocok digunakan di dalam ruangan. Beberapa tahun terakhir telah terlihat perkembangan pesat produksi polypropylene. Polypropylene, bersama dengan polietilen dan polivinil klorida, telah menjadi varietas utama plastik bangunan. 5. Polyrmethyl Methacrylate PMMA Resin termoplastik, juga disebut gelas organik, dapat dibuat dari Polymethyl methacrylate yang dipolimerisasi. Jenis plastik ini memiliki kelebihan transmisi cahaya yang baik, kekuatan tinggi pada suhu rendah, penyerapan air yang rendah, ketahanan panas yang lebih baik, ketahanan penuaan yang lebih baik, dan mudah diproses. Namun, itu memiliki kelemahan dari resistensi abrasive yang buruk dan harga tinggi. 6. Resin Poliester PR Resin poliester dibuat dengan mengkondensasi alkohol diatomik atau polibasa dan asam diatomik atau polibasa. Resin poliester memiliki sifat kapasitas ikatan yang baik, elastisitas, daya warna yang lebih baik, fleksibilitas, tahan panas dan tahan air. 7. Resin Fenolik PF Resin fenolik dibuat dengan mempolimerisasi fenol dan aldehida di bawah pengaruh katalis asam atau katalis alkali. Resin fenolik memiliki kekuatan kohesi yang lebih baik, tahan cahaya, tahan air, tahan panas, tahan korosi, dan isolasi listrik. Namun, kekakuannya buruk. Resin fenolik, ditambahkan dengan bahan pengisi dan bahan pengawet, dapat dibuat menjadi plastik fenolik. Plastik fenolik halus, kuat, tahan lama, dan murah. Bahan ini telah menjadi jenis plastik yang biasa digunakan. 8. Resin Silikon Organik SI Resin silikon organik dibuat dengan menghidrolisis satu atau lebih jenis monomer silikon organik. Resin silikon organik memiliki sifat tahan panas, tahan dingin, tahan air, dan tahan korosi. Namun, jenis plastik ini buruk dalam kinerja mekanik dan kekuatan kohesif. Dua titik lemah ini dapat ditingkatkan dengan menambahkan resin sintetis fenolik aldehida, epoksi, dan poliester, serat gelas, dan asbes, dll. Demikianlah jenis-jenis plastik yang digunakan sebagai bahan bangunan dan industri konstruksi. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan.
Bahan Baku Limbah Padat Untuk Kerajinan Fungsional 1. Karakter dan Potensi Limbah Padat Bahan Baku Limbah Padat Untuk Kerajinan Fungsional sangat beragam, baik material, bentuk, warna, maupun teksturnya. Produk fungsional yang merupakan bagian dari gaya hidup dan fesyen, memanfaatkan bahan limbah yang memiliki potensi untuk menghasilkan nilai estetika. Produk fungsional yang bukan bagian dari fesyen, memanfaatkan material limbah yang memiliki karakter material sesuai untuk fungsi produk tersebut. Pembuatan produk tas fesyen dapat memanfaatkan material dengan warna menarik agar tas yang dihasilkan memiliki nilai estetika yang tinggi. Kegiatan bercocok tanam membutuhkan air. Produk fungsional untuk bercocok tanam dapat memanfaatkan limbah plastik karena ketahanan material tersebut terhadap air. Material limbah untuk produk kerajinan fungsional harus memiliki karakter sesuai fungsi produk yang akan dibuat. 2. Bahan Utama dan Bahan Pendukung Produk Fungsional Sebuah Bahan Baku Limbah Padat Untuk Kerajinan Fungsional harus memiliki konstruksi yang baik agar aman dan nyaman saat digunakan. Konstruksi yang baik didukung oleh pemilihan bahan baku dengan material dan bentuk yang tepat. Material limbah plastik dengan tebal 18 mm tentunya lebih kuat daripada material plastik dengan ketebalan 10 mm. Material plastik dengan ketebalan 18 mm bentuk melengkung lebih kuat daripada lembaran plastik dengan ketebalan yang sama. Bentuk lengkung memiliki kekuatan konstruksi lebih baik daripada bidang lembaran. Selain bentuk lengkung pada plastik, lipatan-lipatan yang dibuat pada sebidang kertas akan membuat konstruksinya lebih kuat. Kekuatan konstruksi material juga dapat diperoleh dengan cara menganyam bahan menjadi bidang. Bidang yang terbuat dari anyaman memiliki kekuatan daripada lembaran bahan yang bukan anyaman. Cara lain untuk membuat konstruksi adalah dengan cara menyatukan beberapa lembar material menjadi berlapisan dengan bantuan lem atau teknik jahit sehingga menjadi lebih tebal. Produk fungsional dapat memanfaatkan satu atau kombinasi dari beberapa limbah sebagai bahan utamanya. Pada proses pembentuk produk dapat didukung dengan material tambahan seperti lem, benang jahit, tali, kawat, ataupun bahan baku tambahan seperti karet, retsleting, velcro, dan lain-lain. 3. Bahan Baku Limbah di Lingkungan Sekitar Bahan Baku Limbah Padat Untuk Kerajinan Fungsional harus memiliki jumlah yang cukup untuk menghasilkan produk fungsional sesuai target produksi. Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda-beda. Wirausaha produk dari limbah sebaiknya memanfaatkan limbah yang ada di wilayah sekitar. Sumber bahan baku yang dekat dengan tempat produksi akan dapat menekan biaya transportasi bahan baku ke tempat produksi. Biaya transportasi yang rendah akan membuat biaya produksi menjadi rendah pula. Baca Juga Wirausaha Produk Kerajinan Fungsional Dari Limbah Simulasi Wirausaha Produk Modifikasi Pangan Khas Daerah Perencanaan Wirausaha Dalam Pengelolahan Produk Pangan Demikian Artikel Bahan Baku Limbah Padat Untuk Kerajinan Fungsional Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Langkah-langkah Perancangan Desain, Produksi, dan Biaya Produksi Hiasan Pengolahan Ikan Dan Daging Menjadi Olahan Pangan Setengah Jadi Kewirausahaan Sebuah Produk Dari Rekayasa Elektronika Praktis berbasis Pelanggan Kemasan Dan Modifikasi Produk Kerajinan Fungsi Hiasan Perencanaan Dari Sebuah Usaha Budi Daya Tanaman Pangan
Sasaran material berbentuk relung memiliki kekuatan bangunan lebih baik daripada kerangka? Tulang beragangan kelongsong plastik yang memiliki kekuatan konstruksi kian baik adalah A. Lembaran B. Baplang C. Enggak rata D. Rata E. Lengkung Sasaran material berbentuk lengkung memiliki keefektifan konstruksi lebih baik tinimbang tulangtulangan? Jawaban 1 Beber kunci jawaban Bahan Jamak Limbah Padat Cak bagi Kerajinan Fungsional Objek Baku Limbah Padat Lakukan Kerajinan Fungsional 1. Karakter dan Potensi Limbah Padat Objek Baku Limbah Padat Untuk Kerajinan Fungsionaldahulu majemuk, baik material, rangka, warna, maupun teksturnya. Produk fungsional yang merupakan adegan berasal tendensi semangat dan fesyen, memanfaatkan bahan limbah yang memiliki potensi untuk menghasilkan kredit estetika. Produk fungsional yang tak bagian semenjak fesyen, memanfaatkan material limbah yang n kepunyaan karakter material sesuai bagi fungsi produk tersebut. Pembuatan produk tas fesyen dapat memanfaatkan material dengan warna menarik agar tas yang dihasilkan punya nilai estetika yang tinggi. Kegiatan berbendang membutuhkan air. Produk fungsional bakal berdapat tanam bisa memanfaatkan limbah plastik karena ketahanan material tersebut terhadap air. Material limbah bagi produk kerajinan fungsional harus punya kepribadian sesuai faedah produk yang akan dibuat. 2. Bahan Utama dan Bahan Pendukung Produk Fungsional SebuahTarget Baku Limbah Padat Bakal Kerajinan Fungsionalharus n kepunyaan konstruksi yang baik hendaknya kesepakatan dan nyaman saat digunakan. Konstruksi yang baik didukung makanya pemilihan mangsa baku dengan material dan rangka yang tepat. Material limbah plastik dengan lebat 18 mm tentunya lebih kuat ketimbang material plastik dengan ketebalan 10 mm. Material plastik dengan ketebalan 18 mm bentuk membusur kian kuat daripada lembaran plastik dengan ketebalan nan sama. Bentuk lengkung memiliki kekuatan konstruksi bertambah baik tinimbang bidang lembaran. Selain bentuk lengkung puas plastik, lipatan-lipatan nan dibuat pada sebidang plano akan membuat konstruksinya lebih kuat. Kebaikan konstruksi material sekali lagi dapat diperoleh dengan cara menganyam bulan-bulanan menjadi bidang. Bidang nan terbuat semenjak anyaman memiliki keefektifan daripada lembaran sasaran yang tak anyaman. Cara tidak bakal mewujudkan konstruksi adalah dengan prinsip menyatukan beberapa lembar material menjadi berlapisan dengan bantuan lem ataupun teknik jahit sehingga menjadi lebih tebal. Komoditas fungsional dapat memanfaatkan satu atau gabungan berpokok beberapa limbah sebagai alamat utamanya. Plong proses produsen produk dapat didukung dengan material tambahan seperti lem, benang jahit, tali, kabel, alias bahan baku tambahan seperti reja, retsleting, velcro, dan bukan-lain. 3. Mangsa Baku Limbah di Mileu Selingkung Target Baku Limbah Padat Buat Kerajinan Fungsionalharus memiliki total yang cukup kerjakan menghasilkan produk fungsional sesuai target produksi. Setiap kawasan memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda-selisih. Wirausaha komoditas dari limbah sebaiknya memanfaatkan limbah yang ada di wilayah sekitar. Sumber bahan baku nan hampir dengan bekas produksi akan dapat menekan biaya transportasi bahan baku ke tempat produksi. Biaya transportasi nan adv minim akan membuat biaya produksi menjadi terbatas kembali. Baca Juga Wirausaha Produk Kerajinan Fungsional Pecah Limbah Simulasi Wirausaha Dagangan Modifikasi Pangan Khas Daerah Perencanaan Wirausaha Dalam Pengelolahan Dagangan Pangan Demikian Artikel Bahan Baku Limbah Padat Buat Kerajinan Fungsional Nan Saya Bagi Moga Penting Ya Mbloo Kata sandang Tersapu Langkah Pengembangan Manuver Barang Elektronika Kekangan Otomatis Bahan Lazim Dari Sebuah Limbah Untuk Kerajinan Penghitungan Biaya Produksi Dan Pemasaran Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Mengenal Tipe – Varietas Pecah Sebuah Unggas Pedaging Pendirian Efektif Berasal Sebuah Penguraian Dan Penyediaan
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan kualitas plastik. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, ketahanan, dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan, dipastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri. Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut injection molding, ekstrusi, dll Plastik dapat juga merujuk ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress, lihat keplastikan fisika dan ductile. Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara, tetapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.. Klasifikasi lainnya juga umum. Plastik merupakan polimer; rantai panjang atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik umumnya terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. beberapa minat komersial juga berdasar silikon. Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer. Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer tersebut. Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami seperti permen karet, "shellac" sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia seperti karet alami, "nitrocellulose" dan akhirnya ke molekul buatan-manusia seperti epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene.[1]
bentuk plastik yang memiliki kekuatan konstruksi lebih baik adalah