besarnya arus yang mengalir tiap cabang pada rangkaian paralel adalah
E= 3 v + 3 v = 6 volt. r = 0,5 Ω + 0,5 Ω = 1 Ω. Rangkaian ekivalennya seperti berikut. Kuat arus yang mengalir pada rangkaian: I = 6 : (1 +1,5) I = 6 : 2,5 = 2,4 A. Soal No. 5. Dua buah baterai dengan ggl masing-masing 3 volt dan hambatan dalam 0,5 Ω disusun paralel. Hambatan luar R = 1,5 Ω dirangkai seperti gambar.
Sesuaidengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan dengan:. Contoh Soal Rangkaian Listrik dan Pembahasan Contoh Soal 1. Perhatikan gambar dibawah ini: Diketahui I 1 =I 2 =2 Ampere, I 3 =I 4 =1,5 Ampere, R 1 =2 Ω, R 2 =8 Ω, R 3 =6 Ω, dan R 4 =4 Ω. Berapa besar Voltase pada rangkaian tersebut?
Empatbuah baterai masing-masing 1,5 V dan memiliki hambatan dalam yang sama sebesar 0,25 ohm, disusun secara seri dan dihubungkan dengan resistor yang memiliki besar 5 ohm. Kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian adalah A. 0,25 A B. 0,5 A C. 0,75 A D. 1 A E. 1,5 A. Pembahasan. E total = 1,5 V + 1,5 V + 1,5 V + 1,5 V = 6 V
Rangkaianyang disusun secara sejajar disebut rangkaian paralel, sedangkan rangkaian yang disusun secara berderet dan berurutan disebut rangkaian seri. Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui satu jalur, sehingga aliran arus listrik akan mengalir ke semua komponen. [1] [2] Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen
Hasilnegatif menandakan bahwa arah arus listrik yang diasumsikan pada rangkaian di atas berlawanan dengan arus sebenarnya. Arah arus sebenarnya adalah searah dengan arah jarum jam, hal ini bisa dilihat pada tegangan V2 > V1. Sehingga arus listrik pada rangkaian tersebut mengalir dari potensial tinggi V2 ke potensial renda V1, bukan sebaliknya.
Sie Sucht Ihn Für Email Kontakt. Apakah anda pernah mendengar nama rangkaian paralel dalam ilmu kelistrikan, Lalu apa maksud rangkaian paralel ini. Oke untuk mengetahui lebih dalam tentang rangkaian ini saya akan mencoba menjelaskannya dengan ciri-ciri serta contohnya pada uraian di bawah ini. Dalam kelistrikan, rangkaian paralel merupakan salah satu model yang digunakan dalam penyusunan komponen-komponen listrik. Rangkaian paralel mempunyai ciri khusus yang melekat pada model rangkaian ini sehingga cukup mudah untuk mengetahui perbedaan antara rangkaian ini dengan rangkaian lainnya. Perbedaan tersebut terletak pada bentuk, susunan rangkaian, dan fungsi atau kegunaannya. Rangkaian ini juga memiliki beberapa keunggulan dalam hal pengaplikasiannya pada pemasangan instalasi listrik rumah tangga, perkantoran, dan lain-lain. Pengertian Rangkaian Paralel Rangkaian paralel adalah salah satu model rangkaian yang dikenal dalam kelistrikan. Secara sederhana, rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Oleh karena itu, rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian ini, semua percabangan yang ada dapat dilalui oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah komponen listrik terpasang, sehingga masing-masing komponen itu memiliki cabang dan arus tersendiri. Arus tersebut mengaliri semua komponen listrik yang terpasang secara bersamaan. Rangkaian paralel diperlukan jika kita ingin membagi arus listrik untuk beberapa bagian dan kelebihannya adalah jika salah satu cabang mati maka tak berpengaruh atau berimbas ke cabang yang lain. Instalasi listrik rumah biasanya menggunakan rangkaian paralel. Ciri-ciri Rangkaian Paralel - Semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar. - Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda besarnya. - Setiap komponen terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen mendapat tegangan yang sama besar. - Sedangkan, hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari hambatan tiap-tiap komponen listriknya. Semuanya dapat ditulis dalam bentuk rumus matematis Rumus Rangkaian Paralel Kelebihan menggunakan rangkaian paralel ialah karena terdapat banyak jalan yang bisa dilewati arus sehingga saat saklar dimatikan, maka tidak semua komponen mati kecuali komponen yang dihubungkan dengan saklar yang dimatikan, misalnya lampu. Selain itu, Jika ada salah satu cabang atau komponen listrik yang putus atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi. Sebab masih ada cabang lain yang dapat dialiri arus listrik dan komponen yang tidak rusak itu masih mempunyai hubungan dengan kedua kutub sumber tegangan. Sedangkan, kelemahan rangkaian paralel adalah dibutuhkan lebih banyak kabel atau penghantar listrik untuk menyusun seluruh rangkaian sehingga membutuhkan banyak biaya dan selain butuh banyak kabel, pemasangan atau penyusunan rangkaian instalasinya cenderung lebih rumit jika dibandingkan dengan rangkaian lainnya rangkaian seri . Berikut ini adalah gambar dari beberapa alat listrik yang dirangkai secara paralel. Rangkaian Paralel Lampu Lampu yang dirangkai paralel Rangkaian Paralel Baterai Baterai yang disusun paralel Sekian untuk artikel tentang Rangkaian Paralel ini semoga bermanfaat. Dikutip dari
terjawab • terverifikasi oleh ahli DiketahuiR1 = 4 R2 = 3R3 = 6 ε = 6 VDitanyaI =__?JawabTentukan dahulu hambatan totalnya 1/Rp = 1/3 + 1/61/Rp = 1/2Rp = 2Lalu, jumlah hambatan yaituRt = 2 + 4= 6Jadi, I = ε / R + rI = 6 / 6 + 0I = 6 / 6I = 1 B angka tiga terbalik itu apa ya??
Jakarta - Rangkaian seri dan rangkaian pararel merupakan dua jenis susunan komponen elektronik yang dapat ditemukan di rangkaian listrik atau sirkuit listrik adalah jalur yang tersusun dari berbagai macam komponen elektronik yang mampu mengalirkan arus listrik dari sumber listrik ke berbagai ada tidaknya arus yang mengalir, rangkaian atau sirkuit listrik terdiri rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup. Pada rangkaian listrik terbuka, arus listrik tidak ada yang itu, pada rangkaian listrik tertutup arus listrik dapat mengalir, karena kedua kutub pada sumber arus listrik saling dihubungkan. Ketika kita mempelajari rangkaian arus listrik, kita akan mengenal adanya jenis rangkaian seri dan rangkaian memahami lebih lanjut mengenai jenis rangkaian listrik, detikers perlu mengetahui beberapa istilah berikutI = kuat arus listrikA = ampere V = beda potensial, satuannya volt V R = hambatan listrik, satuannya Ohm Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut adalah penjelasan mengenai jenis rangkaian listrikRangkaian SeriPada rangkaian seri hanya terdapat satu baris arus listrik, yang bagian rangkaian dipasang secara beruntutan atau berderet tanpa adanya seri akan terbentuk jika dua buah atau lebih komponen elektronika dihubungkan secara berderet, dengan sumber tegangan yang juga dihubungkan secara salah satu komponen dipindahkan dari rangkaian seri, arus listrik tidak akan mengalir karena rangkaian ini terbuka. Rangkaian seri biasanya sering digunakan pada radio, TV dan komputer.a Contoh lampu yang disusun seri, b Resistor yang disusun seri Foto dok. modul IPA KemdikbudDalam rangkaian arus seri, jumlah arus listrik pada setiap titik sama besar. Rumusnya adalah I = I₁ = I₂ = I₃Besar hambatan listrik gambar b dalam rangkaian sama dengan jumlah dari masing-masing hambatan. Rumusnya adalah Rs = R₁ + R₂ + R₃Keuntungan rangkaian seri adalah rangkaiannya sederhana dan hemat kabel, sehingga untuk membuatnya pun cukup mudah. Sedangkan, kerugiannya bisa kita lihat apabila salah satu lampu diputuskan mati, maka lampu yang lainnya juga akan ikut juga pada nyala lampunya ketika tidak terang redup, sehingga membuat energinya juga ikut boros karena digambarkan 1R+1R+ ParalelRangkaian paralel adalah rangkaian yang terbentuk jika dua buah lampu atau lebih dihubungkan secara berjajar, sehingga merupakan rangkaian bercabang. Arus yang diterima oleh setiap cabang, masih lebih besar dibandingkan arus pada rangkaian seri, hal ini akan membuat nyala lampu akan terlihat lebih lampu di rumah, di kantor, dan lampu lalu lintas adalah contoh pemanfaatan penggunaan rangkaian listrik paralel di kehidupan arus lebih banyak mengalir dari sumber, dimana merupakan penjumlahan tiap cabang, maka perlawanan total atau resistensi pada rangkaian paralel akan jauh lebih kecil daripada rangkaian dan kerugian rangkaian paralel merupakan kebalikan dari rangkaian seri, maka rangkaian paralel adalah 1/R+1/R+1/ resistor yang disusun pararel Foto Modul IPA KemendikbudSetiap lampu pada rangkaian paralel mendapat arus tanpa dipengaruhi lampu satunya. Itu lah yang mengakibatkan lampu yang lainnya masih terhubung dengan sumber arus apabila lampu-lampu yang ada di rumah kita dipasang secara paralel, meskipun salah satu dari lampu-lampu dimatikan atau padam, lampu yang lainnya masih akan tetap bisa hukum I Kirchhoff, arus listrik dibagi dalam tiga cabang, jika kuat arus dalam tiap cabang dijumlahkan maka besarnya sama dengan kuat arus sebelum memasuki Persamaannya dapat ditulis dengan I masuk = I₁ + I₂ + I₃= I hukum Ohm, I = V/ R dan V untuk tiap cabang sama. Maka rumusnya adalahRumus total hambatan rangkaian pararel Foto Modul IPA KemendikbudRangkaian CampuranGabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel dinamakan dengan rangkaian campuran atau disebut juga dengan rangkaian campuran seri dan pararel Foto Modul IPA KemendikbudPada gambar rangkaian campuran di atas R₁ seri dengan R₂ dan R₃ yang paralel, sehingga rumus hambatan total dan rangkaian campuran antara rangkaian seri dan rangkaian pararel adalah Rt = R₁ + Rp Simak Video "Sidang Paripurna PKS Minta Pemerintah Cabut Subsidi Mobil Listrik" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Unduh PDF Unduh PDF Soal rangkaian paralel dapat diselesaikan dengan mudah jika sudah memahami rumus dan prinsip dasar rangkaian paralel. Jika 2 atau lebih hambatan dihubungkan dengan posisi bersebelahan, arus listrik dapat “memilih” jalur sama seperti mobil yang cenderung pindah lajur dan melaju berdampingan jika jalan 1 lajur terpisah menjadi 2 lajur. Setelah mempelajari artikel ini, Anda akan dapat menghitung nilai tegangan, arus, dan hambatan pada 2 atau lebih hambatan yang dirangkai secara paralel. Rumus Dasar Rumus hambatan total RT rangkaian paralel 1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ... Nilai tegangan listrik pada setiap cabang rangkaian paralel selalu sama VT = V1 = V2 = V3 = ... Nilai arus listrik total IT = I1 + I2 + I3 + ... Rumus Hukum Ohm V = IR 1 Kenali rangkaian paralel. Rangkaian paralel memiliki 2 atau lebih cabang yang semuanya berasal dari titik A dan menuju titik B. Satu aliran tunggal elektron terbagi menjadi banyak cabang dan selanjutnya kembali menyatu. Sebagian besar soal rangkaian paralel menanyakan nilai tegangan, hambatan, atau arus listrik total pada rangkaian dari titik A sampai titik B. Komponen yang “dirangkai secara paralel” masing-masing terletak di cabang terpisah. 2Pahami hambatan dan arus listrik pada rangkaian paralel. Bayangkan jalan bebas hambatan yang memiliki banyak lajur dan gardu tol di setiap lajur memperlambat lalu lintas kendaraan. Membuat lajur baru menyediakan jalur tambahan untuk mobil sehingga lalu lintas lebih lancar meskipun gardu tol juga dibangun di lajur yang baru. Jadi, sama seperti pada rangkaian paralel, menambahkan cabang baru menyediakan jalur baru bagi arus listrik. Berapa pun jumlah hambatan pada cabang yang baru, hambatan total berkurang dan arus listrik total meningkat. 3Jumlahkan arus listrik setiap cabang untuk mengetahui arus listrik total. Jika arus listrik di setiap cabang diketahui, jumlahkan saja untuk mendapatkan nilai arus listrik total. Arus listrik total adalah besarnya arus listrik yang mengaliri rangkaian setelah semua cabang kembali menyatu. Rumus arus listrik total IT = I1 + I2 + I3 + ... 4 Hitung nilai hambatan total. Untuk mengetahui nilai hambatan total RT rangkaian paralel, gunakan persamaan 1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ... Setiap R di sisi kanan persamaan mewakili nilai hambatan pada 1 cabang rangkaian paralel.[1] Contoh sebuah rangkaian memiliki 2 hambatan yang terpasang secara paralel, masing-masing bernilai 4. 1/RT = 1/4 + 1/4 → 1/RT = 1/2 → RT = 2. Dengan kata lain, 2 cabang yang memiliki hambatan bernilai sama dua kali lebih mudah dilewati daripada 1 cabang tersendiri. Jika salah satu cabang tidak memiliki hambatan 0, semua arus listrik akan melewati cabang tersebut sehingga nilai hambatan total = 0.[2] 5Pahami apa itu tegangan listrik. Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara 2 titik. Karena membandingkan 2 titik, bukan mengukur jalur aliran, nilai tegangan tetap sama di cabang mana pun. VT = V1 = V2 = V3 = ... 6 Gunakan Hukum Ohm. Hukum Ohm mendeskripsikan hubungan antara tegangan listrik V, arus listrik I, dan hambatan listrik R V = IR. Jika dua dari tiga nilai tersebut diketahui, gunakan rumus ini untuk menemukan nilai yang ketiga. Pastikan setiap nilai berasal dari bagian yang sama dalam rangkaian. Selain untuk menemukan nilai pada satu cabang V = I1R1, Hukum Ohm juga dapat digunakan untuk menghitung nilai total rangkaian V = ITRT. Iklan 1 Buatlah tabel untuk mencatat hitungan. Jika soal rangkaian paralel menanyakan lebih dari satu nilai, tabel membantu Anda menata informasi.[3] Berikut ini contoh tabel rangkaian paralel dengan 3 cabang. Cabang sering ditulis sebagai R diikuti angka yang ditulis kecil dan agak ke bawah. R1 R2 R3 Total Satuan V volt I ampere R ohm 2 Isi nilai yang sudah diketahui. Misalnya, sebuah rangkaian paralel menggunakan baterai 12 volt. Rangkaian ini memiliki 3 cabang paralel, masing-masing dengan hambatan sebesar 2, 4, dan 9. Tulislah di dalam tabel semua nilai yang sudah diketahui R1 R2 R3 Total Satuan V 12 volt I ampere R 2 4 9 ohm 3 Salin nilai tegangan listrik di setiap cabang. Ingat, nilai tegangan listrik keseluruhan rangkaian sama dengan nilai tegangan listrik di setiap cabang rangkaian paralel. R1 R2 R3 Total Satuan V 12 12 12 12 volt I ampere R 2 4 9 ohm 4 Gunakan rumus Hukum Ohm untuk menemukan arus listrik setiap cabang. Masing-masing kolom tabel terdiri dari tegangan, arus, dan hambatan. Artinya, nilai yang tidak diketahui selalu dapat ditemukan asalkan dua nilai lain dalam kolom yang sama diketahui. Ingat, rumus Hukum Ohm yaitu V = IR. Nilai yang tidak diketahui dalam contoh kita adalah arus listrik. Jadi, rumus tersebut dapat diubah menjadi I = V/R R1 R2 R3 Total Satuan V 12 12 12 12 volt I 12/2 = 6 12/4 = 3 12/9 = ~1,33 ampere R 2 4 9 ohm 5 Hitunglah arus listrik total. Arus listrik total mudah ditemukan karena merupakan jumlah arus setiap cabang. R1 R2 R3 Total Satuan V 12 12 12 12 volt I 6 3 1,33 6 + 3 + 1,33 = 10,33 ampere R 2 4 9 ohm 6 Hitung hambatan total. Hambatan total dapat dihitung dengan dua cara. Baris nilai hambatan dapat digunakan untuk menghitung hambatan total dengan persamaan 1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3. Namun, hambatan total sering kali lebih mudah dihitung dengan rumus Hukum Ohm yang menggunakan nilai V total serta I total. Untuk menghitung hambatan, ubah rumus Hukum Ohm menjadi R = V/I R1 R2 R3 Total Satuan V 12 12 12 12 volt I 6 3 1,33 10,33 ampere R 2 4 9 12 / 10,33 = ~ ohm Iklan 1Hitung daya listrik. Sama seperti pada rangkaian yang lain, daya listrik dapat dihitung dengan persamaan P = IV. Jika daya di setiap cabang sudah dihitung, daya total PT sama dengan jumlah daya setiap cabang P1 + P2 + P3 + .... 2 Hitung hambatan total rangkaian paralel dua cabang. Jika rangkaian paralel hanya memiliki dua hambatan, rumus hambatan total dapat disederhanakan menjadi RT = R1R2 / R1 + R2[4] 3 Hitung hambatan total jika nilai semua hambatan sama. Jika semua hambatan dalam rangkaian paralel memiliki nilai yang sama, rumus hambatan total menjadi jauh lebih sederhana RT = R1 / N. N adalah banyaknya hambatan yang ada di rangkaian.[5] Contoh dua buah hambatan bernilai sama yang dirangkai secara paralel menyediakan ½ hambatan total satu hambatan. Delapan buah hambatan bernilai sama menyediakan ⅛ hambatan total satu hambatan. 4 Hitung arus listrik di cabang rangkaian paralel tanpa menggunakan tegangan. Persamaan yang dikenal sebagai Hukum Arus Kirchhoff membuat nilai arus listrik setiap cabang dapat ditemukan meskipun tegangan rangkaian tidak diketahui.[6] Namun, hambatan setiap cabang dan arus total rangkaian harus diketahui. Rangkaian paralel dengan 2 buah hambatan I1 = ITR2 / R1 + R2 Rangkaian paralel dengan hambatan lebih dari 2 buah untuk menghitung I1, temukan hambatan total semua hambatan kecuali R1. Gunakan rumus hambatan rangkaian paralel. Selanjutnya, gunakan rumus di atas, dengan jawaban yang Anda dapat dituliskan sebagai R2. Iklan Jika Anda mengerjakan soal rangkaian campuran seri-paralel, hitung bagian paralel terlebih dahulu. Selanjutnya, Anda hanya perlu menghitung bagian seri, yang jauh lebih mudah. Pada rangkaian paralel, tegangan memiliki nilai yang sama di semua hambatan. Jika tidak punya kalkulator, hambatan total pada beberapa rangkaian dapat sulit dihitung menggunakan nilai R1, R2, dan seterusnya. Jika hal itu terjadi, gunakan rumus Hukum Ohm untuk menghitung arus listrik setiap cabang. Rumus Hukum Ohm juga dapat ditulis E = IR atau V = AR; simbol yang berbeda, tetapi artinya sama. Hambatan total disebut juga "hambatan ekuivalen". Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat, ya! Pernahkah lampu di rumahmu padam karena rusak? Apakah lampu yang padam tersebut berpengaruh pada lampu-lampu yang lain? Tentu tidak ya. Jika salah satu lampu rusak, lampu lain tidak akan ikut rusak. Hal itu karena rangkaian lampu di rumahmu dipasang secara paralel. Berbeda halnya jika lampu di rumahmu dipasang secara seri. Saat ada satu lampu yang padam, pasti lampu yang lain ikutan padam. Memangnya, apa perbedaan rangkaian seri dan paralel? Temukan jawabannya di pembahasan Quipper Blog kali ini. Check this out! Pentingnya Listrik bagi Kehidupan Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang wajib ada di era serba digital seperti sekarang ini. Listrik dari pembangkit-pembangkit besar harus disalurkan ke masyarakat melalui beberapa cara. Mungkin Quipperian belum wajib tahu sih bagaimana proses distribusi listrik dari pembangkit sampai ke gardu-gardu listrik. Hal yang setidaknya harus tahu adalah bagaimana bisa listrik menghidupkan seluruh peralatan di rumahmu, misalnya saja lampu. Listrik harus dialirkan melalui kabel-kabel yang keseluruhannya dihubungkan ke sumber tegangan listrik berupa colokan. Kabel-kabel tersebut dirangkai secara seri, paralel, atau campuran. Inilah penjelasan masing-masing rangkaian. Rangkaian Seri Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang seluruh komponen atau beban listriknya disusun secara berurutan. Artinya, inputan satu komponen atau beban berasal dari output komponen yang lain. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar lampu yang dirangkai seri berikut. Gambar di atas menunjukkan bahwa lampu disusun secara berurutan. Artinya, kuat arus yang mengalir pada setiap lampu bernilai sama. Pada dasarnya, setiap lampu memiliki suatu hambatan yang nilainya sudah ditentukan oleh pabrikan. Dengan demikian, komponen listrik yang akan Quipperian hitung nantinya adalah nilai hambatan pengganti total dalam rangkaian. Rangkaian seri memiliki sifat-sifat tertentu yang membedakannya dengan rangkaian paralel. Adapun sifat-sifat rangkaian seri adalah sebagai berikut. Besarnya kuat arus yang mengalir pada masing-masing komponen atau beban adalah sama. Rangkaian seri disebut juga rangkaian pembagi tegangan. Hal itu karena sumber tegangan akan dibagi ke dalam banyaknya komponen yang dirangkai secara seri. Ternyata, rangkaian seri ini memiliki kelebihan dan kekurangan, lho. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? 1. Kelebihan rangkaian seri Adapun kelebihan rangkaian seri adalah sebagai berikut. Jumlah kabel penghantar yang dibutuhkan pada rangkaian seri lebih sedikit atau hemat kabel. Biaya pemasangan lebih murah. Meskipun hambatan pada masing-masing beban tidak sama, beban tetap dilalui besar arus yang sama. 2. Kekurangan rangkaian seri Adapun kekurangan rangkaian seri adalah sebagai berikut. Apabila salah satu beban putus atau padam, maka beban yang lain akan ikut padam. Lampu yang dirangkai secara seri tidak bisa menyala sama terang. Hal itu karena tegangan yang ada di setiap lampu berbeda-beda, bergantung besarnya hambatan. Rangkaian Paralel Rangkaian paralel adalah rangkaian yang seluruh komponen atau beban listriknya dirangkai secara berderet. Dengan demikian, inputan dari masing-masing beban berasal dari sumber yang sama. Untuk lebih jelasnya, simak gambar lampu yang dirangkai paralel berikut. Jika diperhatikan, input masing-masing lampu berasal dari sumber tegangan yang sama. Artinya, masing-masing beban akan mendapatkan tegangan yang sama, sehingga arus yang mengalir pada setiap beban akan berbeda-beda. Itulah mengapa rangkaian paralel disebut sebagai rangkaian pembagi arus. Lalu, seperti apa sifat rangkaian ini? Apakah sama dengan sifat rangkaian seri? Inilah sifat rangkaian paralel. Masing-masing beban akan mendapatkan tegangan yang sama. Besarnya arus yang mengalir pada beban bergantung pada besar kecilnya hambatan. Hambatan total rangkaian paralel bernilai lebih kecil dari hambatan seri. Akibatnya, arus total yang mengalir akan semakin besar. Sama seperti rangkaian seri, rangkaian paralel juga memiliki kelebihan dan kekurangan. 1. Kelebihan rangkaian paralel Adapun kelebihan rangkaian paralel adalah sebagai berikut. Seluruh lampu yang dirangkai paralel akan menyala sama terang. Jika salah satu lampu padam, lampu yang lain tidak akan terpengaruh. 2. Kelemahan rangkaian paralel Adapun kelemahan rangkaian paralel adalah sebagai berikut. Kabel yang dibutuhkan lebih banyak, sehingga biaya yang dibutuhkan lebih besar daripada instalasi rangkaian seri. Besarnya arus yang mengalir di setiap beban tidak sama, bergantung besarnya hambatan pada beban. Nah, itu dia pembahasan sekilas tentang rangkaian seri dan paralel. Lantas, bagaimana cara menghitung hambatan total pengganti dan kuat arus total yang mengalir pada suatu rangkaian seri atau paralel? Tak usah khawatir, berikut ini pemaparannya. Persamaan-Persamaan yang Berlaku pada Rangkaian Seri dan Paralel Contoh rangkaian seri bisa kamu lihat pada gambar berikut. Persamaan yang berlaku pada gambar di atas adalah Contoh rangkaian paralel bisa kamu lihat pada gambar berikut. Persamaan yang berlaku pada gambar di atas adalah Agar pemahamanmu semakin bertambah, simak contoh soal berikut ini. Contoh soal 1 Tiga buah hambatan identik dirangkai secara paralel. Jika nilai hambatan totalnya 0,75 Ohm, tentukan besarnya masing-masing hambatan! Pembahasan Diketahui Rtotal = 0,75 Ohm Ditanya R1, R2, dan R3 = …? Pembahasan Kata identik berarti jenis dan material penyusun hambatan adalah sama, sehingga besarnya tiga hambatan juga sama. Untuk mencari besarnya hambatan masing-masing, gunakan persamaan berikut. Jadi, besarnya masing-masing hambatan adalah 2,25 Ohm. Contoh soal 2 Perhatikan rangkaian berikut. Diketahui besarnya R1 = 2 Ohm, R2 = 3 Ohm, dan R3 = 5 Ohm. Jika tegangan totalnya 24 Volt, tentukan besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian! Pembahasan Diketahui R1 = 2 Ohm R2 = 3 Ohm R3 = 5 Ohm Vtotal = 24 Volt Ditanya I =…? Pembahasan Pertama, Quipperian harus mencari besarnya hambatan total dalam rangkaian tersebut. Oleh karena ketiga hambatan disusun seri, gunakan persamaan berikut. Selanjutnya, gunakan hukum Ohm untuk mencari besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian. Jadi, besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian adalah 2,4 A. Contoh soal 3 Perhatikan rangkaian berikut. Diketahui besarnya R1 = 4 Ohm, R2 = 12 Ohm, dan R3 = 6 Ohm. Jika tegangan totalnya 12 Volt, tentukan besarnya arus yang mengalir pada R2! Pembahasan Diketahui R1 = 4 Ohm R2 = 12 Ohm R3 = 6 Ohm Ditanya I2 =…? Pembahasan Pertama, Quipperian harus mencari hambatan total dalam rangkaian. Selanjutnya, tentukan besarnya I2 berdasarkan persamaan hukum Ohm. Jadi, besarnya hambatan yang mengalir pada R2 adalah 1 A. Ternyata, belajar rangkaian seri dan paralel itu mudah ya? Setidaknya, Quipperian paham mengapa saat satu lampu di rumahmu padam, lampu lain tidak ikutan padam. Belajar Fisika itu sangat bermanfaat lho bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, jangan pernah bosan untuk terus belajar dan mengasah kemampuan. Untuk memudahkan kamu dalam belajar, Quipper Video hadir dengan berbagai fitur menarik dan lengkap dengan latihan soalnya. So, tunggu apa lagi. Ayo segera gabung bersama Quipper Video. Salam Quipper! [spoiler title=SUMBER] Penulis Eka Viandari
besarnya arus yang mengalir tiap cabang pada rangkaian paralel adalah