berikut merupakan syarat kemasan wadah kecuali
JenisKemasan/ Pengemasan 1. Berdasarkan Struktur Isi 2. Berdasarkan Frekuensi Pemakaian 3. Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai Tips Membuat Kemasan yang Menarik 1. Membuat Desain Kemasan yang Unik 2. Desain Kemasan Sesuai Target Market 3. Membuat Kemasan dengan Beberapa Ukuran 4. Mencantumkan Informasi Produk Secara Lengkap Kesimpulan
4SYARAT KEMASAN PRODUK 1. Kemasan Harus Bisa Mewadahi Produk Bentuk fisik dari suatu bahan kemasan, haruslah didesain sedemikian rupa agar mudah untuk diisi, memenuhi segala persyaratan hukum dan ekonomi serta bisa ditutup secara efektif.
Berikutmerupakan syarat kemasan/wadah, kecuali . A. mudah didapat B. tidak berasal dari bahan berbahaya C. aman bagi kesehatan D. murah . UAS Prakarya SMP Kelas 7
Sie Sucht Ihn Für Email Kontakt. Berita Aktual Bijak dalam Menggunakan Kemasan Pangan 10 Mei 2007 0900 WIB Dilihat 35000 Kali Produk Pangan » Kemasan Pangan Faktor yang mempengaruhi migrasi senyawa toksik adalah jenis serta konsentrasi kimia terkandung, sifat komposisi pangan beserta suhu dan lama kontak. Kemajuan teknologi memberikan efektifitas dalam pengemasan pangan minuman. Berbagai jenis dan bentuk kemasan memudahkan pangan untuk didistribusikan. Pangan ataupun minuman menjadi lebih awet dan higienis jika dikemasan dengan baik. Konsumen pun merasa nyaman dengan tersediannya produk pangan terkemas, serta tersedianya berbagai pilihan kemasan produk pangan rumah tangga. Seperti gayung bersambut, fenomena ini dimanfaatkan oleh berbagai produsen kemasan pangan. Berbagai jenis, bentuk, dan ukuran, kemasan tersedia. Bermacam-macam bahan dari yang paling sederhana mulai dari kertas sampai paling modern yakni polivnil dan logam digunakan dalam kemasan ini. Dewasa ini secara garis besar terdapat lima macam bahan pengemas yakni kertas dan bahan sejenisnya, gelas, plastik, dan logam. Masing – masing jenis bahan pengemas ini memiliki keunggulan tertentu. Jenis kemasan tersebut cocok untuk jenis pangan tertentu. Pangan padat, setengah padat pasta dan cair minuman memiliki bahan kemas tersendiri. Di satu sisi kemasan memberikan keuntungan, disisi lain kemasan juga perlu diwaspadai. Tidak semua bahan pengemas aman terhadap pangan minuman. Oleh karena itu kemasan tersebut harus memenuhi syarat keamanan. Pengaruh Negatif Kemasan Plastik Plastik adalah campuran yang mengandung polimer, filler, plasticizer, retar dan nyala, antioksidan, lubrikan, stabilizer panas dan pigmen warna. Jenis polimer yang banyak digunakan adalah polietilen, polipropilen, polivinilklorida dan polisterina. Resiko yang ditimbulkan senyawa-senyawa tersebut lihat tabel jenis Polimer senyawa kimia toksik dari plastik dapat bermigrasi terhadap pangan antara lain karena pengaruh suhu dan waktu kontak. Suhu tinggi lebih dari 60oC dan lama kontak selama 30 menit, senyawa toksik seperti halnya formalin sudah termigrasi ke dalam bahan pangan. Semakin besar suhu dan semakin lama kontak, migrasi senyawa toksik akan semakin besar. Oleh karena itu perlu diperhatikan aplikasi kemasan jenis ini dalam makanan minuman. Pengaruh Negatif Kemasan Logam Berbagai kaleng terbuat dari jenis-jenis logam seng, aluminium, besi, alumunium dan seng tidak meracun dalam kadar rendah bagi tubuh manusia. Logam akan bereaksi dengan asam, dan logam tersebut larut, oleh karena itu akan menurunkan kualitas bahan pangan atau minuman yang bersifat tambahan kaleng, misal cat, serta bahan pelapis kaleng organik epoksi fenol dan organosol perlu diperhatikan penggunaannya. Kaleng ataupun kemasan logam lainnya tidak boleh mengandung logam timbal, kromium, merkuri, dan cadmium. Logam-logam ini mengakibatkan efek negatif terhadap kesehatan manusia. lihat tabel pengaruh negatif penggunaan logam. Banyak makanan dan minuman yang bersifat asam. Kontak antara asam dengan logam akan melarutkan kemasan logam yang bersangkutan. Waktu kontak berkorelasi positif dengan jumlah logam yang terlarut. Artinya semakin lama terjadinya kontak, maka semakin banyak logam yang larut. Oleh karena itu perlu dipilah jenis pangan-minuman yang layak dikemas dengan kaleng atau kemasan logam. Pengaruh Kemasan Asal Bahan Kertas dan Sejenisnya Bahan kemas asal kertas sudah lama dikenal. Kemasan kertas banyak digunakan, terutama dipasar tradisional. Penggunaan koran bekas ataupun kertas sisa banyak dijumpai di warung, dan dipasar. Secara mod pun kemasan kertas digunakan, baik ditambah pelapis maupun secara dasar kertas adalah bubur kertas selulosa dan felted mat. Komponen lain adalah hemiselulosa, fenil propan terpolimerisasi sebagai lem untuk melengketkan serat, minyak esensial, alkaloid, pigmen, mineral. Terkadang digunakan klor sebagai pemutih, digunakan pula adhesive aluminium, pewarna dan berbahaya termigrasi yang ada dalam kertas adalah tinta, terutama untuk kertas bekas mengandung logam berat, serta komponen bahan kimia tersebut di atas kecuali selulosa dan lignin. Mengingat kertas pun memberikan ancaman bagi kesehatan, maka pemilihan bahan yang dikemas, dan penggunaan kertas sebagai pengemas harus diperhatikan. Kertas bertinta seharusnya tidak digunakan untuk membungkus bahan pangan secara langsung. Migrasi Bahan Kimia Berbahaya Dari Kemasan Terjadinya keracunan ataupun akumulasi bahan toksik, sebenarnya karena proses migrasi senyawa tersebut dari kemasan ke pangan. Migrasi merupakan perpindahan bahan kimia baik itu polimer, monomer, ataupun katalisator kemasan contoh formalin dari kemasan/wadah melamin kedalam pangan. Migrasi memberikan dampak terhadap penurunan kualitas pangan dan keselamatan pangan. Jumlah senyawa termigrasi kebanyakan tidak disadari, tetapi berpengaruh fatal terutama pada jangka yang mempengaruhi migrasi senyawa toksik adalah jenis serta konsentrasi kimia terkandung, sifat komposisi pangan beserta suhu dan lama kontak. Kualitas bahan kemasan juga berpengaruh terhadap migrasi. Jika bahan inert tidak mudah bereaksi maka migrasinya kecil dan migrasi bahan toksik meningkat karena lamanya kontak, meningkatnya suhu, tingginya konsentrasi senyawa termigrasi dan bahan makanan yang terlalu reaktif. Migrasi bahan toksik merupakan masalah serius jangka panjang bagi kesehatan konsumen, oleh karena itu perlu perhatian khusus. Peraturan dan perundang-undangan harus ditegakkan sebagai payung hukum. Pengawasan oleh BPOM RI secara independent akan mengurangi resiko kontaminasi bahan berbahaya, sehingga dapat mengaktulisasikan tujuan pokok organisasi dalam melindungi masyarakat dari pangan berbahaya. Pemilihan Kemasan Pangan Menyikapi keberadaan jenis bahan kemas yang heterogen, perlu kebijakan khusus dalam pemilihan kemasan efektif dan mencapai sasaran. Sejumlah kriteria perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kemasan pangan Sifat bahan kimia pangan beserta stabilitasnya dalam hal komposisi kimia, biokimia, mikrobiologi kemungkinan reaksi dan kecepatan reaksi terhadap bahan kemasan pengaruhnya dengan suhu dan waktu. Sifat bahan kimia pengemas, kompatibilitasnya harus dinilai secara bahan kimia tersebut mudah termigrasi, serta evalusi terhadap pengaruh suhu dan waktu kontak terhadap komposisi yang dikandung pengemas. Evaluasi terhadap faktor lingkungan. Mengingat migrasi bahan toksik sangat dipengaruhi suhu, lama kontak dan jenis senyawa toksik dalam kemasan, maka faktor lingkungan harus diperhatikan. Kategori Pangan Terkemas Kategori pangan penting diketahui untuk pemilihan bahan pengemas. Secara garis besar pangan dapat dikategorikan sbb Sesuai derajat asam basanya pH Pangan maupun minuman beragam kadar asam basanya. Ada yang bersifat sangat asam, ada yang netral dan ada pula yang basa. Pangan yang bersifat asam berbahaya jika kemasannya terbuat dari logam. Pangan yang bersifat netral lebih banyak memiliki kecocokan dengan banyak jenis bahan kemas. Suhu saat pengemasan dan penyimpanan saat pengemasan ada yang dilakukan saat pangan pada suhu tinggi diatas 60oC, suhu kamar, ataupun suhu rendah. Pengemasan pangan pada suhu tinggi, ataupun penyimpanan pangan terkemas pada suhu tinggi akan meningkatkan migrasi bahan kia toksik, Formaldehid dari kemasan melamin termigrasi pada suhu tersebut. Kandungan kimia dominan Bahan kimia dominan dalam pangan dapat berupa protein, lemak/minyak, garam dsb. Pemilihan kemasan disesuaikan dengan kandungan kimia; seyogyanya dipilih kemasan yang tidak bereaksi antara kemasan dan kimia bahan pangan. Sebagai contoh Pangan berkadar garam tinggi, akan mendegradasi kemasan logam. SYARAT KEAMANAN KEMASAN PANGAN Kemasan tidak bersifat toksikdan beresidu terhadap pangan-minuman. Kemasan harus mampu menjaga bentuk, rasa, kehigienisan, dan gizi bahan pangan. Senyawa bahan toksik kemasan tidak boleh bermigrasi ke dalam bahan pangan terkemas. Bentuk, ukuran dan jenis kemasan memberikan efektifitas. Bahan kemasan tidak mencemari lingkungan hidup. Secara ringkas syarat kemasan harus mampu melindungi pangan secara fisik, kimia dan biologis. Beberapa bahan kemasan karena pengaruh suhu, dan waktu kontak terhadap jenis bahan pangan tertentu, menimbulkan efek toksik bagi tubuh manusia. DASAR HUKUM Dasar Hukum Dalam perihal peraturan tentang kemasan pangan, telah dituangkan dalam Undang-undang tentang pangan yang kemudian diimplementasikan dalam permenkes tentang produksi dan peredaran pangan. Peraturan tersebut lengkapnya sbb Undang-undang Th 1996 tentang Pangan UU 7/1999 Pasal 1 butir 10 Kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak. Pasal 16 Setiap orang yang memproduksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan apapun sebagai kemasan pangan yang dinyatakan terlarang dan atau yang dapat melepaskan cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan manusia. Pengemasan pangan yang diedarkan dilakukan melalui tata cara yang dapat menghindarkan terjadinya kerusakan dan atau pencemaran. Pemerintah menetapkan bahan yang dilarang digunakan sebagai kemasan pangan dan tata cara pengemasan pangan tertentu yang diperdagangkan. Pasal 17 Bahan yang akan digunkan sebagai kemasan pangan, tetapi belum diketahui dampaknya bagi kesehatan manusia, wajib terlebih dahulu diperiksa keamanannya, dan penggunaannya bagi pangan yang diedarkan dilakukan setelah memperoleh persetujuan Pemerintah. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 329/Menkes/Per/XII/76 tentang Produksi dan Peredaran Pangan Pasal i butir ane Wadah adalah barang yang dipakai untuk mewadahi atau membungkus makanan yang berhubungan langsung dengan isi. Pasal 1 butir two Pembungkus adalah barang yang digunakan untuk membungkus makanan yang tidak berhubungan langsung dengan isi. Pasal 13 Wadah makaanan harus dapat melindungi dan mempertahankan mutu isinya. Wadah harus dibuat dari bahan yang tidak melepaskan zat yang dapat mengganggu kesehatan. Jenis Polimer No Polimer Plastik Jenis Bahan Toksik Pengaruh Terhadap Kesehatan 1. Polivnil Klorida Polivinil Klorida Hidrogen Klorida HCL, plastizicer ester asamftalat dioktif ftalat, dibutil ftalat Kanker, mutasi gen, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, disfungsi hati, bronchitis dan tukak two. Polietilen Aldehid alifatik LDPE, Hidrokarbon alifatik tidak jenuh HDPE Kanker 3. Ftalat Ester asam ftalat Gangguan pertumbuhan dan reproduksi, asma four. Polyester Ester Menyebabkan iritasi mata, saluran pernapasan dan kulit kemerahan 5. Polioksimetilen Fomaldehid Formalin Iritasi bronchhial, mencret, muntah, depresi susunan syaraf, gangguan peredaran darah, konvulsi Pengaruh Negatif penggunaan Logam No Nama Logam Penggunaan Bahaya Bagi Kesehatan Pengaruh Megatif penggunaan Logam No Nama Logam Penggunaan Bahaya Bagi Kesehatan 1. Timbal Pb Stabilizer, pewarna Kerusakan organisation syaraf pusat, menghambat pembentukan haemoglobin, anemia, menimbulkan osteoporosis, karsinogenik two. Kromium Cr Pewarna Kromium heksavalen menyebabkan kanker dan alergi kulit 3. Nikel Ni Stabilizer Karsinogenik 4. Kadmium Cd Stabilizer Osteoporosis, kerusakan ginjal, kerusakan paru-paru. 5. Merkuri Hg Kerusakan system syaraf pusat, kerusakan ginjal, karsinogenik. Source
Jakarta - Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam bisnis adalah kemasan produk. Kemasan sendiri terbagi terbagi menjadi tiga jenis, satu di antaranya adalah kemasan merupakan wadah yang dapat meningkatkan nilai dan fungsi sebuah produk. Pengemasan produk menjadi hal yang penting karena kemasan memiliki dampak fisik dan psikologis. Dalam hal dampak fisik, kemasan berfungsi sebagai wadah dan itu, kemasan memiliki dampak psikologis karena tampilan kemasan dapat menimbulkan kesan tertentu bagi para konsumen yang akan mempengaruhi preferensi mereka terhadap produk yang Kemasan ProdukSelain sebagai wadah, kemasan juga banyak memiliki manfaat. Berikut manfaat kemasan produk dikutip dari buku The Art of Packaging Mengenal Metode, Teknik, & Strategi oleh Sri Julianti1. Untuk menjaga produk agar tetap terlindung dan tetap bersih terjaga dari kotoran serta Membuat daya tahan produk meningkat, karena terjaga dari kerusakan fisik dan pengaruh Untuk menyeragamkan ukuran atau bobot produk yang akan Untuk menambah daya jual produk, konsumen diuntungkan dengan kemudahan pemakaian produk praktis.5. Kemasan mampu menarik konsumen untuk membeli produk yang Kemasan juga dapat menampilkan informasi produk yang dapat membantu konsumen untuk menentukan keputusan pembelian. Informasi tersebut dapat berupa bahan baku, berat produk dan tanggal Kemasan ProdukMelansir dari buku Kewirausahaan Dan Studi Kelayakan Bisnis untuk Memulai dan Mengelola Bisnis oleh Apri Winge Adindo, kemasan produk dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan fungsinya, sebagai berikut1. Kemasan PrimerKemasan primer adalah jenis kemasan yang bersinggungan langsung dengan produk yang berfungsi sebagai wadah dan pelindung primer harus bersifat tidak beracun, sehingga tidak menyebabkan reaksi kimia yang menyebabkan perubahan warna, cita rasa, bau atau aspek Kemasan SekunderKemasan sekunder adalah kemasan yang berfungsi sebagai wadah dari sejumlah kemasan Kemasan TersierKemasan tersier adalah kemasan yang berfungsi sebagai wadah dan pelindung bagi kemasan sekunder dalam pengiriman produk terutama untuk jarak jauh seperti ekspor ke pasar Kemasan primer plastik, botol gelas, kaleng, karton untuk produk minuman dan Kemasan sekunder kotak dari kardus, tas kertas, dan kantong plastik. Kemasan tersebut berfungsi sebagai wadah dan pelindung sejumlah kemasan primer sehingga mudah dan aman untuk Kemasan tersier kotak kayu dan kontainer box. Saat ini, kontainer menjadi kemasan paling luar yang populer untuk pengiriman dengan transportasi jarak itulah penjelasan mengenai kemasan primer dan dua jenis kemasan yang lainnya lengkap dengan contohnya. Semoga bermanfaat ya, detikers! Simak Video "Sempat Vakum di Hiburan, Brandon Salim Sibuk Bangun Bisnis" [GambasVideo 20detik] kri/kri
Tujuan pengemasan yang utama pada suatu produk adalah untuk melindungi produk dari kerusakan, mengelompokkan produk agar mudah didistribusikan dan sebagai media informasi sekaligus promosi produk tersebut. Sebagai produsen kamu wajib mengetahui sayarat dan tujuan utama dalam pemberian kemasan produk yang baik dan menarik. Apa saja syarat pengemasan dan tujuan pengemasan tersebut yuk simak penjelasan berikut. Syarat Pengemasan Produk Pengemasan produk yang baik tentu memiliki syarat yang harus dipenuhi. Adapun syarat-syarat dalam membuat kemasan dan mengemas suatu produk yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut 1. Kemasan Yang Fungsional Syarat kemasan yang baik yaitu harus dibuat yang fungsional. Artinya kemasan yang digunakan harus bisa memudahkan pengemasan produk, alokasi, distribusi, penyusunan, penyimpanan sampai dengan yang ke tangan konsumen. 2. Desain yang baik Desain kemasan dibuat sebagus mungkin tidak hanya sebagai media promosi. Melainkan juga untuk mempermudah konsumen dalam cara penggunaan produk maupun cara konsumsinya. 3. Kemasan Yang Ekonomis Kemasan harus dibuat se-ekonomis mungkin dari sisi produsen dan produk dalam kemasan juga tentunya bisa dengan mudah dijangkau atau dibeli oleh semua kalangan masyarakat. 4. Bahan Kemasan Yang Baik Bahan yang digunakan untuk mengemas produk harus terbuat dari bahan yang aman untuk melindungi produk dengan baik. Kemasan juga sekaligus dibuat dari bahan yang ramah lingkungan dengan mudah untuk didaur ulang. 5. Kemasan Mudah Dikenali Penggunaan kemasan juga dibutuhkan untuk mempermudah mengenali produk dari warna, kode dan tulisan. 6. Jenis dan Ukuran Sesuai Standar Jenis kemasan dan model kemasan serta ukuran dan kapasitas kemasan harus dibuat standar. Tujuan Utama Dalam Pemberian Kemasan Dilansir dari Wikipedia, tujuan pengemasan adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk saat didistribusikan ke supplier, agen, toko hingga ke tangan konsumen. Adapun tujuan utama dalam pemberian kemasan dibagi menjadi 7 kategori yaitu 1. Barrier Protection Kemasan dibuat dengan tujuan melindungi produk dari udara luar seperti uap air, debu dan berbagai kontaminasi baik secara langsung dan melalui udara yang bisa merusak produk tersebut. 2. Physical Production Physical Production yaitu bertujuan untuk melindungi objek berupa produk dari suhu, getaran, guncangan dan tekanan. 3. Information Transmision Yang ketiga, tujuan dari kemasan yaitu menjadi media informasi yang ditulis pada bagian kemasan. Informasi tersebut bisa berupa contohnya bagaimana cara membuang kemasan dan bagaimana cara mendaur ulang kemasan tersebut. 4. Containment or Agglomeration Selanjutnya tujuan kemasan yang ke empat adalah sebagai pengelompokkan produk agar mudah dalam penanganan dan distribusi produk menjadi lebih efisien. 5. Reducing Theft Yang kelima, tujuan pengemasan produk untuk menghindari pencurian. Karena pada kemasan bisa ditambahkan misalnya kode unik untuk mengenali produk dan sekaligus untuk mengenali misalnya kerusakan pada kemasan dan jumlah produk di dalamnya. 6. Convenience Dengan dibuatkannya kemasan pada produk bertujuan untuk mempermudah distribusi sekaligus membantu konsumen dalam menggunakan produk tersebut untuk sekali penggunaan atau bisa digunakan kembali. 7. Marketing Kemudian tujuan yang tak kalah pentingnya, kemasan yang menarik dan unik dibuat dengan tujuan sebagai sarana promosi kepada calon pembeli. Itulah beragam syarat dan tujuan utama dalam pemberian kemasan pada produk konsumen dan industri. Kini sebagai produsen, kamu bisa mendapatkan beragam informasi mengenai kemasan produk yang baik dan menarik. Sebagai informasi juga, jika kamu membutuhkan beragam kemasan fleksibel untuk produkmu. Temukan solusi plastik kemasan yang baik, menarik dan ekonomis hanya di Segera konsultasikan semua kebutuhan pengemasan yang memenuhi syarat pengemasan yang baik. Dengan cara menghubungi tim kami melalui kontak dibawah ini. Post Views 6,662
🏠 Latihan Soal / SMP / Kelas 7 / UAS Prakarya SMP Kelas 7 ★ SMP Kelas 7 / UAS Prakarya SMP Kelas 7Berikut merupakan syarat kemasan/wadah, kecuali ….A. mudah didapatB. tidak berasal dari bahan berbahayaC. aman bagi kesehatanD. murahPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Internet - TIK SMP Kelas 9 Perhatikan gambar berikut! gambar tersebut adalah . . . . _ A. hubB. routerC. switchD. modemCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaPAS Matematika SMA Kelas 11Ulangan Bahasa Arab MI Kelas 4TIK SD Kelas 6Menghargai Teman - PAI SD Kelas 4Penjas PJOK SD Kelas 1 Evaluasi 5Tarikh Islam Semester 2 Genap MI Kelas 3PAT Biologi SMA Kelas 10PAT Fisika Semester 2 Genap SMA Kelas 10PAS Bahasa Inggris SD Kelas 2IPA Tema 3 Subtema 3 SD Kelas 4
Ilustrasi Syarat Kemasan Makanan yang Baik adalah Foto UnsplashSyarat kemasan makanan yang baik menjadi salah satu komponen penting dari suatu produk. Kemasan yang bagus dan menarik mampu menunjang ekuitas merek serta mendorong itu, desain kemasan yang sesuai standar juga mampu melindungi mutu produk yang ada di dalamnya selama proses pengangkutan dan penyimpanan. Sehingga, para konsumen tidak perlu menanggung risiko pembelian produk yang kemasan makanan dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan tertentu. Sebelum membahas syaratnya, ada baiknya Anda menyimak penjelasan mengenai kemasan makanan di bawah Syarat Kemasan Makanan yang Baik adalah Foto UnsplashApa Itu Kemasan Makanan?Saryanto, S. Pd. T. M. Od., Gr. 2021 dalam buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Teknik Kendaraan Ringan SMK/MAK Kelas XI mendefinisikan kemasan makanan sebagai desain kreatif yang berkaitan dengan bentuk, struktur, warna, material, tipografi, hingga informasi suatu itu, pengemasan menurut Kotler dan Keller 2009 adalah aktivitas merancang dan memproduksi suatu wadah sebagai sebuah produk. Pada awalnya, kemasan makanan hanya fokus untuk menjaga produk. Namun seiring berjalannya waktu, kemasan juga berperan penting dalam proses buku Panduan Penyiapan Pangan Sehat Untuk Semua tulisan Agnes Murdiati dan Amaliah 2013, kemasan tidak hanya mampu melindungi produk, namun juga memberikan informasi bagi konsumen terkait cara penyajian, penyimpanan, komposisi, hingga tanggal alami seperti daun pisang, daun waru, dan daun jati digunakan sebagai kemasan makanan di Nusantara pada zaman dulu. Lama kelamaan, teknologi pengemasan terus berkembang, sehingga bahan kemasan pun semakin beragam. Contohnya adalah kemasan plastik, kertas, kaleng, dan lain Syarat Kemasan Makanan yang Baik adalah Foto UnsplashSyarat Kemasan MakananSeperti dikatakan sebelumnya, suatu kemasan harus memenuhi persyaratan tertentu agar dapat berfungsi dengan baik. Berikut syarat kemasan makanan yang dikutip dari buku Preservasi Makanan Lokal tulisan Risa Panti Ariani 20211. Feed grade, yaitu makanan tidak bersifat racun, sehingga aman untuk Dapat melindungi produk dari kerusakan fisik, perubahan kadar air, gas, dan Harus mampu melindungi produk dari kotoran dan kontaminasi lain agar produk tetap Efisien dan ekonomis, khususnya selama proses pengisian produk ke dalam Mudah dibuka, ditutup, ditangani, diangkut, dan Memiliki ukuran, bentuk, dan bobot yang sesuai dengan standar yang Mudah dibuang, dibentuk, dan Menampilkan identitas, informasi, dan penampilan produk yang jelas, sehingga dapat menunjang Wadah yang digunakan dalam pengemasan bahan pangan dan non pangan terbagi menjadi dua, yaituWadah utama merupakan wadah yang berhubungan langsung dengan bahan yang dikemas. Contohnya adalah botol, plastik, kertas, kedua tidak berhubungan langsung dengan produk. Isi wadah kedua merupakan bahan pangan atau non pangan yang sudah dibungkus dengan wadah utama. Misalnya, kotak yang terbuat dari kayu atau Itu Kemasan Makanan?Apa yang Dimaksud dengan Pengemasan?Apa Saja Syarat dari Kemasan?
berikut merupakan syarat kemasan wadah kecuali